No:970/SK/ MENPEN/SIUP/1999.LING TV

Sabtu, 25 Februari 2012

Wagub Jabar Hadiri Upacara Nyangku di Panjalu




Ciamis,
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Effendi didampingi Bupati Ciamis H.Engkon Komara menyaksikan prosesi upacara adat Nyangku yang menjadi tradisi masyarakat Panjalu, yang berlangsung pada hari Senin pekan kemarin.Ribuan warga dari berbagai wilayah mengikuti upacara adat Nyangku yang dipusatkan di alun-alun Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Ketua Panitia Upacara Nyangku Ir.H.Endang Sumpena mewakili sesepuh dari Yayasan Borosngora menjelaskan, bahwa kegiatan yang sudah berlangsung secara turun temurun tersebut, digelar setiap bulan Mulud atau pada minggu terkahir bulan Rabiul Awal tahun Hijriyah. “Sebelum puncak acara Nyangku, warga Panjalu menggelar berbagai kegiatan, di antaranya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,”ujarnya
Bupati Ciamis H.Engkon Komara menjelaskan, Pemkab Ciamis akan lebih memperhatikan upacara tradisional Nyangku di Panjalu, dan akan menganggarkan dana pemeliharaan dan lainnya melalui APBD. Hal senada diungkapkan Wagub Dede Yusuf, bahwa pihaknya akan mengajukan anggaran melalui APBD Tingkat Provinsi Jawa Barat untuk kelestarian seni budaya Sunda, termasuk kegiatan upacara Nyangku di Panjalu.
Sementara itu, Prof.DR.Djohan Pradiwinata, seperti halnya Sekaten di Yogyakarta, puncak kegiatan Nyangku di Panjalu adalah mengeluarkan serta mencuci benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan raja pertama menyebarkan Islam di tatar Galuh.Benda pusaka yang dibersihkan atau dicuci, di antaranya pedang panjang milik Prabu Borosngora pemberian dari Sayidina Ali bin Abi Thalib RA, keris berukuran besar yang merupakan keris komando serta kujang.Bersamaan dengan pencucian banyak warga yang sebelumnya hanya berada di luar batas yang dijaga oleh pasukan khusus pengaman Nyangku, merangsek hingga mendekat di bawah panggung tampat mencuci barang pusaka tersebut.
Tidak sedikit yang meletakkan botol maupun gelas plastik, serta langsung mencoba menengadahkan tangan ketika petugas mencipratkan sebagian air bekas tersebut kepada mereka. Tidak sedikit yang memanfaatkan air tersebut untuk mencuci muka, serta membawa pulang air bekas cucian yang diambil dari tujuh mata air yang ada di sekitar Panjalu.
“Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penyucian benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para Raja serta Bupati Panjalu penerusnya yang tersimpan di Pasucian Bumi Alit. NYANGKU memiliki arti nyaangan laku (menerangi perilaku). Kalimat pendek yang mengandung makna luas itu dimanifestasikan masyarakat Panjalu Ciamis dalam upacara sakral dan unik.”ujar Prof.Djohan

0 komentar:

Posting Komentar